Mahasiswa Universitas Kadiri Belajar Perkembangan Kerja Sama ASEAN

By Admin

nusakini.com--Bertempat di Ruang Nusantara, Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri menerima kunjungan 80 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Kadiri, Senin (23/7). 

Dalam sambutannya, Drs. M. Talkah, Pembantu Rektor IV Bidang Kerja Sama Universitas Kadiri selaku pimpinan rombongan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas penerimaan Ditjen Kerja Sama ASEAN. Lebih lanjut disampaikan bahwa kunjungan merupakan bagian dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) semester enam.

Tujuan Kunjungan adalah untuk menunjukkan kepada mahasiswa objek bidang ilmu yang dipelajari secara langsung sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa baik wawasan ilmu pengetahuan maupun wawasan dunia dan hubungan internasional khususnya ASEAN. 

Vedi Kurnia Buana, Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Universitas Kadiri, khususnya Pusat Studi ASEAN, yang telah menginisiasi kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai ASEAN. Ke depan, diharapkan Pusat Studi ASEAN Universitas Kadiri dapat membuat suatu kajian serta rekomendasi mengenai ASEAN sebagai masukan bagi Setnas ASEAN – Indonesia umumnya dan Ditjen Kerja Sama ASEAN khususnya. 

Pada kesempatan tersebut, Sesditjen Kerja Sama ASEAN menyampaikan presentasi mengenai perkembangan terkini kerja sama ASEAN antara lain, mengenai hasil-hasil KTT ASEAN ke-32 di Singapura, isu-isu pokok ASEAN Foreign Ministers’ Meeting (AMM) dan ASEAN Regional Forum (ARF) yang terkait pilar polkam dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN Single Window, Chiang Mai Initiative Multilateralisation, serta Konektivitas ASEAN yang terkait pilar ekonomi. Sementara untuk pilar Sosial Budaya dan Kerja Sama Eksternal dijelaskan mengenai Pekerja Migran, Asap Lintas Batas, Arsitektur Kawasan, Mitra Wicara ASEAN, ASEAN Dialogue Coordinatorship, serta Trust Fund dan Project Fund. 

Pada presentasi yang dilakukan secara interaktif tersebut, para mahasiswa menyampaikan sejumlah pertanyaan antara lain masuknya pekerja asing, beasiswa dan peluang magang di Kemlu, perlindungan TKI di luar negeri, pengungsi dan pariwisata.(p/ab)